CGT singkatan dari Computers Get Together, event yang diselenggarain oleh BEM Fasilkom. Yah gue turut berpartisipasi dalam dua acaranya mewakilin MIK, parade musik dan lomba DoTA.
Penampilan pas musik sih lumayan, lumayan hancur maksudnya. hehehe. Kalo lomba DoTA juara 2.

Sebenarnya sih kemaren sempat ngerasa miris juga, disaat beberapa teman lain sibuk bikin paper buat ikut serta di confrence atau ngelakuin kegiatan akademis lainnya, gue malah ikut ginian. DoTA pun juara 2 T___T
Kadang gue ngerasa iri juga sama teman-teman yang berprestasi di akademis. tapi kebalikannya beberapa di antara mereka malah pengen ngembangin potensi non-akademis. hehehe.

Okelah daripada diterusin malah tambah galau. Ini ada beberapa gambar yang mungkin bisa sedikit bercerita.

ini adalah pas nampil musik, sepertinya kalo gue perhatiin dari foto/video yang lama-lama, gue terlihat culun banget kalo di panggung, nunduk terus karena terlalu fokus sama gitar. hehehehe.

Nah ini dia sertifikatnya, ntah mau gue apain ini sertifikat, yang pasti berat rasanya buat gue masukin ke cv, yang ada malah gak dipanggil kalo ngelamar kerja, takut kantornya diracunin DoTA. hahaha.
Selesai CGT ini gue mau ngurangin dua kegiatan ini, sukur2 kalo bisa berhenti (DoTA aja sih yang berhenti).

Enjoy. Bye

“Nenek, aku sama sekali tidak mengerti bahasa Inggris.”
“Kalau begitu, di kertas jawabanmu kautulis saja, 'saya orang Jepang'.
"Benar juga. Selama aku di Jepang tidak masalah kalau tidak bisa berbahasa Inggris.”
"Betul, betul."
“Tapi nek, aku juga tidak suka huruf Kanji..”
“Tulis saja aku hidup dengan Hiragana dan Katakana.”
"Benar juga. Dengan Hiragana saja kita cukup mengerti ya."
"Betul, betul."
“Aku juga benci sejarah.”
“Sejarah juga?
Sampai pada titik ini, akhirnya wajah Nenek menampilkan ekspresi terkejut. Saat itu, aku sudah siap-siap disuruh belajar lebih giat, tapi Nenek malah memberikan jawaban ala dirinya.
“Tulis saja di kertas jawabanmu, 'saya tidak menyukai masa lalu!'”

Saga No Gabai Bachan - Yoshichi Shimada

salah satu buku favorit gue, udah beberapa kali gue baca ulang. hehehe

source : 9gag.com

Dalam beberapa kesempatan gue suka iseng nanyain mimpi yang ingin digapai oleh seseorang. Apapun mimpi orang tersebut, gue seneng dengernya, paling nggak kita tahu bahwa orang tersebut punya tujuan, gak sekedar hidup, tapi hidup yang mereka punya memiliki seni hidup.

Tadi di kampus, kebetulan lagi ada pembahasan mengenai building entrepreuneurship career gitu. Pas gue tanya mimpi dia apa, awalnya dia ragu ngejawab, mungkin takut gue ketawa, abis diam beberapa lama dia jawab "gue pengen punya laboratorium sendiri". Gimana gue bisa ketawa untuk mimpi keren kayak gitu. Lagipula, apapun mimpinya gak layak diketawain, toh tiap orang punya tujuan masing-masing, gak ada ada parameter juga mimpi itu bagus atau nggak, sebenarnya kita bisa melihat kapasitas seseorang itu dari mimpi dan usaha mereka untuk menggapainya.

Kalo mimpi gue pribadi sih standar, pengen punya studio musik keluarga & perpustakaan, lalu tinggal di daerah yang tidak terlalu ramai yang penting nyaman untuk ditinggali, juga tidak terlalu sumpek untuk bekerja sebagai seorang tenaga pengajar. Amin..

Ya udah itu aja dulu.
Mungkin kalo kalian mau berbagi tentang impian kalian, akan lebih menyenangkan. Hehehe. Thanks

Kalo ditanya nama musisi paling favorit mungkin gue bakal sulit bilang siapa, tapi kalo ditanya lagu sih mungkin calon terkuatnya adalah lagu imogen heap - first train home. hehehe.
Ini versi live-nya, mungkin gak sebagus versi asli, tapi versi ini punya kesan sendiri.

Kadang ingin sekali pergi ke suatu tempat baru
Bertemu dengan orang-orang yang benar-benar baru
Tidak perlu membawa membawa laptop, handphone, music player
Ya tidak perlu membawa apa-apa kecuali beberapa setel pakaian
Juga Al-Qur'an dan beberapa buku favorit
Tidak perlu berpamitan dengan siapapun
Tidak perlu membuka social media, juga blog, juga email
Hanya pergi
Bukan berarti tidak puas dan tidak mensyukuri hidup yang sudah ada
Hanya ingin mencoba menemukan hal yang benar-benar baru

Sebuah tempat kecil dengan pegunungan dan padang rumput yang cukup luas
Sebuah tempat yang punya musim salju
Berkebun di pagi hari
Menggembala domba di siang hari
Bersandar di bawah pohon oak hingga sore sambil membaca, menulis atau bermain gitar
Malam harinya berkumpul dengan tetangga

Di akhir pekan, menonton team sepak bola kota di stadion langsung
Mungkin team sepakbola kota ini hanya berada di divisi 2
tapi pemain dan penontonnya benar-benar saling mendukung
saling kenal, karena memang penduduk di kota ini tidak banyak

Sesekali menjadi gitar pengiring di sebuah kafe kecil
Sesekali ikut bernyanyi
Yah mungkin itu tidak akan menjadikan musisi terkenal
Atau menjadi sorotan di panggung
Tidak masalah, aku melakukannya karena aku mencintai musik

Lalu esok paginya setelah akhir pekan kembali lagi berkebun dan seterusnya
Di petengahan tahun mengikuti festival kota
Acara yang sangat ditunggu-tunggu sebagai perayaan musim panen yang berhasil

Di kota ini tidak ada televisi, atau memang masyarakatnya tidak menginginkannya
Hiburan untuk anak-anak di Malam Sabtu, sebuah pertunjukkan drama boneka
Di beberapa rumah kadang terdengar suara orang tua yang bernyanyi untuk anaknya
atau sekedar bercerita tentang betapa hebatnya kakek mereka dahulu
atau menceritakan dongeng asal muasal danau yang ada di balik bukit

Beberapa tahun kemudian kembali lagi ke kampung halaman, di bengkulu
Melepas rindu
Membawa banyak cerita untuk keluarga, dan teman-teman lama
Juga membawa oleh-oleh dari keluarga yang aku tumpangi beberapa tahun
Juga menyampaikan salam untuk orang tua dari seorang gadis yang cukup dekat denganku saat itu
Merasakan kembali betapa hangatnya suasana dalam keluarga yang aku punya
Benar-benar mendapatkan sebuah ilmu
Tentang bagaimana hakekat memiliki seharusnya
Bagaimana menyayangi
Juga tentang indahnya hidup dan mencintai dengan sebuah kesederhanaan.


(Depok - 1 April 2012)