Setelah lulus sma, dan ngelanjutin kuliah di luar kampung halaman, ada dua nasehat yang dikasih sama orang yang gue hormatin, sampe sekarang (insyaAllah) masih gue pegang.
"sesibuk apapun dengan urusan dunia, jangan sampai ninggalin sholat".
"habisin masa muda kamu dengan banyak melahap semua buku, baik itu komik, pengetahuan, novel, buku-buku agama..."

11.28.2012 Leave a comment

Bloodthirsty Butchers - Jack Nicolson



Kemaren setelah jelasin materi seperti biasanya, dosen gue ngasih semacam permainan yang terdiri dari beberapa pertanyaan, setelah menjawab semuanya, dapat diambil kesimpulan-kesimpulan tentang hubungan dengan orang-orang yang kita anggap dekat, seperti siapa yang paling kita anggap penting, paling dipercaya, paling mengerti dll. Permainan ini dicetuskan oleh seorang Profesor di Jepang, dan memiliki keakuratan, 95%. Dan setelah gue pikir-pikir emang hampir semuanya benar, kecuali yang gak enak, gue gak percaya. Hahaha.. *seenaknya.
Mengenai permainannya, agak bingung jelasinnya kalo ditulis, lebih enak jelasinnya langsung dengan permainan.

Di salah satu pertanyaan, disuruh nulis lagu-lagu favorit atau yang paling kita suka, dan dari jawaban gue, ternyata lagu ini adalah lagu yang gue tujuin buat orang yang paling dicintai (jawaban gue adalah Siti Nurlela, nama ibu). Awalnya gue bingung dan berpikir gak nyambung, apalagi lagu ini temponya cepat dan berdistorsi. Setelah gue baca terjemahannya, lagu ini punya lirik yang bikin semangat, di videonya juga semacam ngajarin sesuatu, kalo kita udah bisa ngetawain sebuah masalah, berarti masalah itu udah selesai. Hehehe.
Lagu ini adalah lagu yang hampir selalu gue dengerin kalo lagi penat atau ngerasa ga nyaman sama sesuatu sejak masih kuliah tingkat awal S1. Sama hal nya kayak Ibu yang jadi tempat gue cerita buat ngilangin rasa penat dan gak nyaman itu, meski kadang gue gak cerita apa-apa, tapi denger suara atau denger ibu yang cerita tentang ayah, adek dan kakak, bisa bikin gue tenang.  :')

Itu aja dulu deh hehehe

11.24.2012 Leave a comment

Random

"Jodoh, rejeki & maut itu ada ditangan Allah"
"Tugas kita hanya berusaha, yang menentukan adalah yang maha kuasa"
"Manusia berencana, Allah yang berkehendak".
Sebenarnya jika kita menggabungkan 3 nasehat yang mungkin dari kecil sering kali kita dengar itu, maka sepertinya tidak layak kita menanyakan kepada orang lain, "kapan nikah?", "kapan kaya?", seolah-olah orang tersebut tidak sedang berusaha untuk mewujudkannya. Bisa jadi kedua pertanyaan itu sama "tabu" nya untuk ditanyakan layaknya "kapan meninggal?"
Kita tidak tahu kapan jodoh, rejeki & maut akan diberikan kepada kita, maka sangat aneh jika pertanyaan-pertanyaan tersebut diberikan kepasa kita yang masih berusaha untuk menggapainya. Di dunia ini memang kadang ada hal yang perlu kita lakukan sampai bertahun-tahun untuk menyelesaikannya, namun orang lain cukup melakukannya dalam beberapa hari saja.
Yaah pada akhirnya, semoga saja kita semua termasuk orang yang selalu berusaha dalam hidup ini untuk mendapatkan ridho dan rahmat Allah Swt, karena rasanya itulah hakekat hidup yang sebenar-benarnya. Amin..

11.20.2012 Leave a comment

This life of the world is only a (passing) enjoyment, and surely the hereafter is the abode to settle. (Al-mu'min - 40)

11.18.2012 Leave a comment

Random post

Ada pekerja bangunan yang bekerja dengan keras, keringat bercucuran deras bahkan mempertaruhkan nyawa, namun hidup mereka bisa jadi begitu-begitu saja.

Dilain pihak ada yang bekerja dengan santainya, namun apa yang mereka kerjakan dengan cepat mendongkrak kehidupan mereka, seperti para petaruh.

Lalu ada solusi untuk banyak bekerja dengan otak daripada dengan otot, namun tidak seluruhnya benar, kehidupan para peneliti atau ahli filsafat masih jauh dibanding dengan para politikus dengan uang mereka yang melimpah.

Lalu bekerja dengan ikhlas dan sabar, namun guru-guru sekolah hidup mereka mungkin begitu-begitu saja, mereka ikhlas meski tak pernah ada tanda jasa dari siapapun, bahkan beberapa masih bekerja meski bertahun-tahun dengan status kontrak dengan gaji yang telat dibayar.

Sebenarnya bagaimanakah rejeki itu akan turun, dengan bekerja keras, dengan santai, dengan cerdas, dengan ikhlas dan sabar? Gue juga gak begitu tau, tapi yang jelas sih itu semua berlaku kalo kita meninjau rejeki itu hanya berupa harta dan kedudukan.

Beda lagi kalo kita tinjau rejeki itu adalah kebahagiaan, maka setiap orang, baik si miskin, si kaya, si pintar, si bodoh, si lambat, si cepat, dan lainnya pasti punya jalan yang sama untuk dapetin kebahagiaan itu dan cara yang paling mudah adalah dengan bersyukur.
(Q.S. Ibrahim - 7)

*nasehatin diri sendiri

11.11.2012 2 Comments

Esok

"Esok adalah hari yang indah".

Dengan mengucapkan kalimat ini dengan yakin sebelum membaca do'a sebelum tidur, meski sedang menghadapi masalah yang sangat berat sekalipun, mungkin bisa membuat alam bawah sadar merekamnya, sehingga menjadi sebuah energi positif keesokan harinya, seperti halnya 'all is well' dalam 3 idiots.
Ya gak ada ruginya kalo dicoba.

*random post

11.04.2012 Leave a comment

Kebebasan itu..

Gue menganggap manusia (terutama dalam kondisi kayak gini) itu tidak layak diberikan kebebasan, karena ego yang terlalu tinggi. Manusia  memerlukan aturan-aturan atau batasan-batasan, tentunya untuk membatasi ego tadi.

Contohnya begini, misalkan ada sebuah kelompok atau individu yang dengan sengaja mengubah aturan dari sebuah agama atau kepercayaan, dengan alasan mereka memiliki kebebasan, lalu beragumentasi ini itu. Lalu ada kelompok lain yang tidak menyukai agama dan kepercayaan mereka dirubah, lalu beragumentasi juga, namun karena suara mereka tidak cukup "keras" untuk memprotes apa yang dilakukan kelompok pertama tadi, maka mereka menggunakan cara lain, kekerasan. Mereka juga mungkin bisa berlindung dibalik kata kebebasan.
Lalu munculah pertikaian.

Lalu ada kelompok lainnya lagi yang tidak terlibat dalam masalah tersebut mengkritik dengan pedas pemerintah atau pihak terkait lainnya yang mereka anggap tidak mampu untuk mengurusi hak tersebut, tidak tolerir, tidak menghargai HAM dll, padahal mungkin saja pemerintah sudah bekerja, pihak yg bertikai sudah saling tolerir, namun karena kebebasan berbicara, mereka bebas mengatakan apa saja, tanpa perlu tahu benar salah baik buruknya.
Pemerintah pun berpikiran untuk membubarkan kedua pihak yg bermasalah, namun buntu karena kebebasan yang seolah sangat dipuja-puja ini.

Gue gak tau gimana solusi yang bagus buat ngatasin itu, tapi gue menganggap kebebasan yang sebebas-bebasnya akan merusak kebebasan lainnya. Maka dari itu seperti yang gue bilang di awal, gue menganggap manusia perlu batasan-batasan, perlu aturan-aturan.
Dan mengenai HAM atau hak azazi manusia, gue juga heran, kayaknya sekarang yang ada masyarakat benar-benar dididik untuk selalu menuntutnya, padahal dari dulu kita diajarkan sebelum menuntuk hak, kita perlu mengerjakan kewajiban. Yah mungkin saat ini perlu sosialisasi untuk mengajarkan manusia mengerjakan kewajiban asasi manusia (KAM) ditengah2 maraknya sosialisasi untuk menuntut HAM.

Okelah sampe sini dulu deh, capek juga ngetik panjang gini. Hehehe. Bye.

11.01.2012 Leave a comment

« Older Posts Newer Posts »