Perjalanan menyenangkan, melewati pinggir danau dengan air yang tenang, dengan pantulan bayangan mesjid dan perpustakaan di permukaannya, dengan pepohonan yang rindang, sekali waktu bisa melihat kumpulan burung gereja mencari makan, melihat sekelompok mahasiswa berdiskusi, penjual kopi keliling yang duduk beristirahat, orang-orang yang tetap memancing meskipun ada tanda dilarang memancing, seorang ibu yang bekerja sebagai tukang sapu, yang akan tersenyum riang saat kau menyapanya, atau seorang pria yang merayu pasangannya setelah habis bertengkar, mahasiswa lain yang bersepeda mendahului sepada di depannya, atau beberapa rombongan mahasiswa yang menaruh tas di kursi belakang dengan menjepitnya, atau seseorang bapak yang hanya memandangi riak-riak air danau..
Lalu kau yang sedang berjalan. Menikmati setiap tiupan angin yang menyentuh kelopak mata yang sengaja kau tutup, lalu kau buka saat angin yang kau rasakan telah pergi. Tak lama kau menyadari kembali, bahwa banyak hal yang tidak bisa dilihat dengan mata..
Saat angin lembut itu datang lagi, kau pejamkan kembali matamu, dan tak akan bisa kau tahan dirimu untuk tidak tersenyum.. Lalu kau sengaja memperlambat langkahmu.. Untuk menikmati itu semua sedikit lebih lama lagi..