Cerita siang hari

Di tengah teriknya mentari. Seorang gadis cantik berpayung di ujung sana tersenyum melihat aku yang sedang mengayuh sepeda. Saat jarak kami tidak terlalu jauh, kusapa saja dirinya sambil bergaya bak seorang pembalap olimpiade. Ia menunduk malu-malu, menyembunyikan senyum simpul manisnya. Bahagia sekali rasanya melihat dia seperti itu.

Sangking senangnya, tanpa sadar aku menabrak batu besar di depanku. Aku terjatuh di antara semak-semak belukar. Langsung kutolehkan kepalaku ke belakang. Kulihat ia tertawa terbahak-bahak, tapi begitu kami saling bertatapan ia kembali menghadap ke depan. Di arah lain aku lihat Ibu-ibu penyapu jalan dan para tukang yang sedang memperbaiki jalan juga ikut tertawa sambil menunjuk-nunjuk ke arahku sambil memegang perut.

Lalu aku putuskan untuk segera kembali mengayuh sepeda sekencang-kencangnya untuk menutupi malu di hati.

*krik krik

6.19.2013