biasa

seperti biasa..
menuliskan
tanpa keberanian menyampaikan
buruk membaca pola waktu
membuatku hanya cemas menantikan satu momentum
waktu yang tepat tanpa sedikitpun ragu..

terus kuyakinkan hati
percaya akan hadirnya hari
saat air tenang tak bergeming
saat rerumputan menunduk syahdu
saat pohon-pohon akasia pun terdiam seakan membeku
sampai datangnya semilir angin timur yang membawaku terbang menjemputnya
kembali kekota itu..

ahh tak usah ku paksakan dulu rindu ini untuk segera merekah
hingga nanti ia (pasti) terasa sangat indah



---------------------------------------------------------------------
tak mudah mengubah sebuah minor menjadi mayor
pun dalam ritme seperti ini

3.09.2010